Sidebar Ads

International

Sunday, February 14, 2016

Teori Belajar


Untuk menjawab pertanyaan “ bagaimana proses belajar itu terjadi” ternate tidak mudah hal itu karena tidak semua ahli merumuskan sama.
Oleh karenannya ada baiknya di sini di paparkan beberapa pendapat antara lain sebagai berikut :
1.      Aliran skolastik
Kelompok ini beranggapan bahwa belajar tidak lain adalah mengulang-ulang bahan yang dipelajari  makin sering diulang maka makin dikuasai.
2.      Herbart
Jiwa manusia terdiri dari unsur-unsur kecil berupa tanggapan-tanggapan tersebut masing-masing mempunyai kekuatan. Makin kuat suatu tanggapan maka makin besar perannya dalam tingkah laku individu. Kuat lemahnya suatu tanggapan dipengaruhi oleh jelas dan tindaknya tanggapan tersebut serta tingkat frekuensinya. Oleh karena itu pendidik harus memberi tanggapan sejelas mungkin dan mengusahakan masukkan tanggapan tersebut sering mungkin ke dalam alam kesadaran.
3.      Aliran ilmu jiwa daya

Mereka beranggapan bahwa jiwa manusia mempunyai berbagai daya misalnya daya berhayal, daya berpikir, dan sejenisnya. Daya-daya tersebut dapat diperkuat dan diperbaiki fungsinya dengan dilatih. Misalnya untuk melatih daya ingat dengan jalan menghafal angka-angka, huruf-huruf, ungkapa-ungkapan, yang penting sini adalah pembentukan dan penguatan daya ingat. Demikian pula daya piker bisa dilatih dengan menggunakan masalah-masalah yang sulit-sulit secara terus menerus. Daya fantasi dengan kesusastraan. Perlu di ingat, aliran ini lebih mementingkan pembentukan daya-daya daripada bahan pelajaran. Dengan daya-daya yang mapan dan telah terlatih akan bisa digunakan terhadap segala macam soal atau bahan dalam bidang yang lain.  
Share:

Rahasia Metode Belajar Orang Yahudi



Rahasia yang terakhir dari kecerdasan orang-orang yahudi yang membuat mereka mampu menguasai pendidikan, media, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, hiburan dan sebagainya adalah rahasia metode belajar. Metode belajar yang dimiliki oleh orang-orang yahudi  membuat golongan ini sedemikian cerdas. Metode yang di miliki oleh orang-orang yahudi sebenarnya sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja selain yahudi, termasuk orang-orang yahudi. Tapi, pada umumnya bangsa-bangsa lain “acuh” terhadap metode belajar yangorang yahudi ini, sehingga mereka selamanya tertinggal dari yahudi.
            Metode ini bukan hanya sekedar metode dalam belajar, tapi sudah menjadi tradisi mereka. Metode-metode tersebut adalah :
1.      Bersadar pada keyakinan
Artinya orang-orang yahudi selalu percaya dan yakin pada ingatan yang mereka miliki.
2.      Menulis segala pelajaran, baik yang diperoleh disekolah, lingkungan masyarkat, teman, maupun keluarga, dengan jelas dan memakai tinta hitam. Dalam falsafah orang-orang yahudi ilmu adalah pancing, sedangkan tulisan adalah ikatannya. Jadi, pancing tidak akan berfungsi bila tidak diikat dengan kuat, yaitu dengan tulisan.
3.      Belajar dengan seorang bevrutad (pasangan belajar), dengan suara keras dan bernada.
4.      Belajar pada saat berjalan atau bergerak sambil bolak balik. Orang-orang yahudi melakukan seperti itu dengan rasa senang dan bahagia.
5.      Belajar di tempat yang penuh inspiratif. Bagi yahudi, tempat yang inspiratif disesuaikan dengan kondisi jiwa, hati, suasana, dan perasaan. Artinya tempat inspiratif tidak tetap dalam setiap harinya. Bisa saja hari ini belajar di bawah pohon atau di dekat bunga, tapi besok berubah ke taman bunga.
6.      Menghindari segala gangguan yang dapat merusak konsentrasi dan mengalihkan perhatian saat belajar.
7.      Menggunakan teknik-teknik konsentrasi yaitu, do’a, iringan music dan minum sebelum belajar akan badan terasa segar, atau hal-hal lain yang dapat memotivasi belajar.
8.      Memulai belajar dengan membaca sesuatu yang ringan dan menarik. Orang-orang yahudi belajar dari hal yang paling gampang ke hal yang paling sulit. Mereka tidak pernah menyalahi atau membalik metode itu, yaitu belajar dari yang paling sulit ke yang paling gampang.
9.      Belajar saat badan terasa fit, tidak mengantuk, dan pikiran sedang segar. Cara ini lebih baik meskipun lama belajar hanya 1 jam dari pada belajar selama 3 jam namun badan terasa letih.
10.  Pada saat orang-orang yahudi kehabisan energy, mereka akan beristirahat dan membiarkan pikiran mereka beristirahat sepenuhnya. Artinya orang-orang yahudi tidak pernah memaksakan diri untuk belajar bila sedang kelelahan, sumpek, dan sebagainya.
11.  Orang-orang yahudi akan selalu mengulangi apa yang mereka pelajari dan selalu berlatih kembali, kecuali badan dan pikiran mereka sudah terasa letih.

Setelah membaca ini tentu kesimpulan yang dapat di tarik adalah kecerdasan orang-orang yahudi bukanlah mitos atau semata-mata karena takdir tuhan. Kecerdasan di atas rata-rata orang didunia, serta produk-produk kecerdasan yahudi seperti Google, Nokia, Facebook.  

Share:
Powered by Blogger.

Sample Text


Image Post

Business

About us

Entertainment

Recent

Famous Posts

Facebook

Most Popular

Blogger templates