menurut L.D Crow and A.Crow :
( pemindahan-pemindahan kebiasaan berpikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau keterampilan, dari suatu ke keadaan belajar yang lain biasannya di sebut transfer latihan/ balajar).
Pemindahan hasil belajar itu
sebenarnya bias terjadi dari mata pelajaran satu ke mata pelajaran yang lain
atau kehidupan nyata di luar sekolah.
1.
Tiga macam-macam transfer
a. Transfer
positif
Dikatakan
positif jika hasil belajar dalam satu meta belajar tertentu membantu terhadap
mata pelajaran/ situasi yang lain.
b. Transfer
negative
Apabila
hasil belajar dalam satu bidang studi menggangu, memperlambat atau mempersulit
bidang studi lain dikatakan negative.
2.
Teori-teori belajar
Secara umum para ahli berpendapat
bahwa transfer dalam belajar itu bias terjadi, akan tetapi, apa sebenarnya
hakekat transfer itu dan bagaimana dalam belajar, mereka berbeda pendirian.
Pendapat mereka secara garis
besar dapat di bedakan menjadi tiga, sebagai berikut :
a. Teori
disiplin formal/ ilmu jiwa daya
Bertitik
tolak dari anggapan bahwa jiwa manusia terdiri dari berbagai daya, daya
mengingat, daya berpikir, dan lain-lain, maka mereka beranggapan bahwa transfer
hanya bias terjadi bila daya-daya tersebut dapat diperkuat dan “ disiplinkan”
dengan latihan-latihan yang keras dan terus-menerus. Setelah daya-daya itu
terlatih maka akan mudah terjadi transfer secara otomatis ke bidang-bidang
lain.
b. Ilmu
jiwa asosiasi
Wiliam james dan Edward thordike
tidak sependapat dengan pandangan sekelompok ahli jiwa daya, kedua tokoh ini
lalu mengkritik antara lain sebagai berikut :
1.
Daya
ingat tidak dapat diperkuat melalui latihan.
2.
Pelajaran
bahasa latin misalnya tidak akan menaikan IQ
3.
Ilmu-ilmu
dalam bidang tertentu bila di tunjuk dengan istilah ilmu jiwa daya mereka telah
terlatih ternyata lemah dan tidak mampu mengamati menganalisa dalam
bidang-bidang lain, ini berarti transfer secara otomatis tidak terjadi.
Kemudian kelompok asosiasi ini
berpendapat bahwa transfer hanya akan terjadi bila dalam situasi yang baru
terdapat unsur-unsur yang sama dengan situasi terdahulu yang telah dipelajari,
misalnya individu yang telah lihai naik motor, ia tidak akan mengalami
kesulitan bila mengendarai speda motor yang lain.
c. Teori
generalisasi
Peletak
pandangan ini adalah Charles judd, ia beranggapan bahwa transfer bisa terjadi
bila situasi baru dan situasi lama yang telah dipelajari mempunyai kesamaan
prinsip, pola atau struktur,tidak kesamaan unsur-unsur. Seorang memahami
prinsip demokrasi akan mampu mengamalkan dalam situasi yang berbeda, demikian
pula prinsisp ekonomi, hukum, pendidikan dan lain-lain.
3.
Factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya transfer
a. Intelegensi
Individu
yang lancer dan pandai biasanya mampu menganalisa dan melihat hubungan-hubungan
logis, ia segera melihat unsur-unsur yang sama serta pola dasar atau kaidah
hokum, hingga sangat muda terjadi transfer.
b. Sikap
Meskipun
orang mengerti dan memahami sesuatu serta hubungannya dengan yang lain, tetapi
pendirian atau kecenderungan menolak/sikap negative, maka transfer tidak akan
terjadi, demikian sebaliknya.
c. Materi
pelajaran
Biasanya
mata pelajaran yang mempunyai daerah berdekatan misalnya matematika dengan
statistik, ilmu jiwa social dengan sosiologi lebih mudah terjadi transper.
d. System
penyampaian guru
Pendidikan
yang senantiasa menunjukan hubungan antara pelajaran yang sedang dipelajari
dengan mata pelajaran lain atau dengang menunjukan kehidupan nyata yang dialami
anak, biasanya lebih membantu terjadinya transfer.
4.
Prinsip-prinsip belajar
a.
Belajar
akan berhasil jika di sertai dengan kemauan dan tujuan tertentu
b.
Belajar
akan lebih berhasil jika memberi sukses dan menyenangkan
c.
Dalam
proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
d.
Hasil
belajar di buktikan dengan adanya perubahan dalam diri pelajar
e.
Ulangan
dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman
Selamat berjihad mengamalkan
ilmunya wahai para pejuang islam, janga pernah berkata lelah selama anda bisa !
0 comments:
Post a Comment